Asep Mulyana - Maestro Rebab Sunda (Foto: Instagram/@sangita_harmoni)

Jalan Ka Subang: Tradisi dan Inovasi Musik Asep Mulyana

Penulis: Soni Tresnadi

Jalan Ka Subang: Inovasi Musik Tradisional Sunda

Musik tradisional Sunda terus berkembang di tengah modernisasi. Asep Mulyana, maestro rebab Sunda, menghadirkan Jalan Ka Subang sebagai bukti bahwa seni tradisional dapat beradaptasi tanpa kehilangan identitasnya. Lagu ini memadukan unsur musik khas Sunda dengan sentuhan modern, menciptakan harmoni yang menarik bagi berbagai generasi.

Asep Mulyana, seniman asal Cicaheum, Bandung, telah lama dikenal sebagai maestro rebab. Reputasinya terbangun sejak ia menjuarai berbagai kompetisi musik tradisional, termasuk Pasanggiri Kiliningan II se-Jawa Barat pada 1995 dan Pasanggiri Kawih Celempungan pada 1999. Sebagai murid maestro rebab Eutik Muchtar, Asep terus mengembangkan kemampuannya hingga diakui sebagai salah satu juru rebab terbaik di Jawa Barat.

Jalan Ka Subang: Perpaduan Tradisi dan Modernitas

Lagu Jalan Ka Subang menggabungkan unsur musik tradisional dengan elemen modern. Dalam komposisi ini, Asep memadukan alunan rebab dan kecapi dengan aransemen semi-pop, menciptakan harmoni yang menarik bagi generasi muda. Karya ini tidak hanya memperkenalkan keindahan musikal Sunda, tetapi juga menggambarkan pesona alam dan budaya Tatar Sunda.

Lirik lagu ini membawa pendengar menyusuri perjalanan menuju Subang melalui jalur Lembang, menampilkan panorama Gunung Tangkuban Perahu, kebun teh yang hijau, serta destinasi wisata seperti Ciater dan Maribaya. Selain keindahan alam, lagu ini juga menyampaikan pesan tentang pentingnya menjaga warisan budaya dan memperkuat identitas bangsa dengan tetap berpegang pada nilai-nilai agama.

Inovasi dalam Teknik Permainan Rebab

Sebagai maestro, Asep Mulyana menampilkan permainan rebab yang kaya akan ornamentasi khas Sunda. Teknik-teknik seperti gedag, kosod, betrik, getet, ligar, dan golosor menjadi ciri khas karyanya. Dengan mempertahankan variasi nada yang berpijak pada tradisi, Asep berhasil menciptakan karya yang menarik perhatian lintas generasi.

Respons Positif dari Masyarakat

Kehadiran Jalan Ka Subang di platform digital seperti YouTube mendapat sambutan hangat dari masyarakat. Banyak komentar positif menyoroti keindahan komposisi musik dan kepiawaian Asep dalam memainkan rebab. Respons antusias ini membuktikan bahwa inovasi dalam musik tradisional dapat menjadi strategi efektif untuk melestarikan seni budaya di era modern.

Kesimpulan

Melalui Jalan Ka Subang, Asep Mulyana membuktikan bahwa tradisi dan inovasi dapat berjalan beriringan tanpa saling meniadakan. Dengan mengadaptasi musik tradisional ke dalam konteks modern, ia berhasil menciptakan karya yang tidak hanya mempertahankan warisan budaya, tetapi juga menarik bagi generasi muda. Karya ini menjadi contoh bagaimana seni tradisional dapat terus berkembang dan tetap relevan di tengah perubahan zaman.

Penulis:
Soni Tresnadi

Mahasiswa S2 Institut Seni Budaya Indonesia (ISBI) Bandung

Editor
Iman Haris M

Tinggalkan sebuah komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *