Skip to content
Kembali ke Beranda
  • Tentang Semesta Budaya
  • Hubungi Kami
  • Opini
  • Agenda
  • Warta Budaya
  • Search
Kembali ke Beranda
  • Search
  • Tentang Semesta Budaya
  • Hubungi Kami
  • Opini
  • Agenda
  • Warta Budaya
Kritik musik berevolusi di era digital, dari otoritas profesional ke komunitas daring dan algoritma penentu selera.

Ketika Musik Dinilai: Antara Selera dan Analisis

Menimbang ulang pentingnya kritik musik: antara selera, analisis, dan fungsi sosial ...

Baca lebih lanjut »
Pameran Karya Seni Tuli "Sunyi Berbicara"

Sunyi Berbicara: Ketika Keheningan Menjadi Bahasa Seni

Pameran seni Tuli “Sunyi Berbicara” hadirkan ekspresi sunyi lewat lukisan dan ...

Baca lebih lanjut »
Ki Hajar Dewantara

Ki Hajar Dewantara: Menghidupkan Pendidikan Lewat Akar Budaya

Refleksi Hari Pendidikan Nasional dengan menelusuri gagasan Ki Hajar Dewantara tentang ...

Baca lebih lanjut »
Selasar Sunaryo Art Space menganugerahkan Lifetime Achievement Award 2025 kepada Ahmad Sadali, disertai peluncuran Katalog pameran Seabad Sadali dan Buku esai Seni, Iman, Islam di Bale Tonggoh SSAS pada Kamis, 17 April 2025. (Foto: SSAS)

Meraba Rupa Zikir dan Fikir pada Guratan Kanvas Ahmad Sadali

Ahmad Sadali dan karya spiritualnya dikenang lewat SSAS Lifetime Achievement Award ...

Baca lebih lanjut »
Suasana Lebaran di Sumatera Barat pada Era Kolonial (Foto: Tropenmuseum/Wikimedia Commons)

Mudik: Sebuah Perjalanan Budaya

Mudik bukan sekadar perjalanan pulang. Ia adalah ritus sosial, penanda identitas, ...

Baca lebih lanjut »
Kritik musik berevolusi di era digital, dari otoritas profesional ke komunitas daring dan algoritma penentu selera.

Menimbang ulang pentingnya kritik musik: antara selera, analisis, dan fungsi sosial di era digital.

Ketika Musik Dinilai: Antara Selera dan Analisis

Pameran Karya Seni Tuli "Sunyi Berbicara"

Pameran seni Tuli “Sunyi Berbicara” hadirkan ekspresi sunyi lewat lukisan dan ilustrasi, membangun ruang seni yang inklusif dan penuh makna.

Sunyi Berbicara: Ketika Keheningan Menjadi Bahasa Seni

Ki Hajar Dewantara

Refleksi Hari Pendidikan Nasional dengan menelusuri gagasan Ki Hajar Dewantara tentang pendidikan yang berakar pada budaya bangsa.

Ki Hajar Dewantara: Menghidupkan Pendidikan Lewat Akar Budaya

Selasar Sunaryo Art Space menganugerahkan Lifetime Achievement Award 2025 kepada Ahmad Sadali, disertai peluncuran Katalog pameran Seabad Sadali dan Buku esai Seni, Iman, Islam di Bale Tonggoh SSAS pada Kamis, 17 April 2025. (Foto: SSAS)

Ahmad Sadali dan karya spiritualnya dikenang lewat SSAS Lifetime Achievement Award 2025 dalam pameran Seabad Sadali.

Meraba Rupa Zikir dan Fikir pada Guratan Kanvas Ahmad Sadali

Suasana Lebaran di Sumatera Barat pada Era Kolonial (Foto: Tropenmuseum/Wikimedia Commons)

Mudik bukan sekadar perjalanan pulang. Ia adalah ritus sosial, penanda identitas, dan momentum yang menyatukan individu dengan akar budayanya.

Mudik: Sebuah Perjalanan Budaya

Jejak monoteisme Sunda bertahan melintasi zaman. Melalui adaptasi dan reinterpretasi, leluhur Sunda memandang Tuhan dalam keesaan dan ketakterperian-Nya. (Foto: Unsplash/Alvian Hasby)

Jejak monoteisme Sunda bertahan melintasi zaman. Melalui adaptasi dan reinterpretasi, leluhur Sunda memandang Tuhan dalam keesaan dan ketakterperian-Nya.

Bagaimana Orang Sunda Memandang Tuhannya

Tahu Cibuntu: Warisan Budaya yang Terjerat Rentenir? (Foto: ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi/YU)

Tahu Cibuntu baru saja ditetapkan sebagai Warisan Budaya Tak Benda. Namun, ironi besar tersimpan: banyak pelaku usahanya terjerat rentenir.

Tahu Cibuntu: Warisan Budaya yang Terjerat Rentenir?

Sebagai representasi keragaman budaya Nusantara, sambal dapat menjadi media diplomasi budaya yang efektif. (Foto: Freepik)

Diplomasi pada dasarnya merupakan upaya memajukan kepentingan bangsa atau negara di panggung dunia. Bisakah sambal sebagai potensi kuliner khas Nusantara menjadi media diplomasi budaya? Ikuti ulasan Djaelani, M.Sn. ini selengkapnya.

Diplomasi Sambal

Refleksi pameran Tennessee Caroline: seni cetak grafis, isu lingkungan, dan ruang dialog publik.

Refleksi pameran Tennessee Caroline: seni cetak grafis, isu lingkungan, dan ruang dialog publik.

Di Balik Pameran: Dialog antara Karya, Seniman, dan Publik

Kritik musik berevolusi di era digital, dari otoritas profesional ke komunitas daring dan algoritma penentu selera.

Kritik musik berevolusi di era digital, dari otoritas profesional ke komunitas daring dan algoritma penentu selera.

Masa Depan Kritik Musik di Era Digital

Kritik musik berevolusi di era digital, dari otoritas profesional ke komunitas daring dan algoritma penentu selera.

Panduan menyusun kritik musik bernas yang mendalam, berbasis pendekatan musikologis dan konteks sosial budaya.

Membangun Kritik Musik yang Bernas

Kritik musik sebagai jembatan pemahaman lintas budaya, identitas, dan sejarah dalam konteks sosial.

Kritik musik sebagai jembatan pemahaman lintas budaya, identitas, dan sejarah dalam konteks sosial.

Kritik Musik sebagai Jembatan Budaya

Kacamata Musik

Musikologi tidak hanya menilai aspek teknis seperti harmoni dan ritme, tetapi juga menggali latar sosial, budaya, dan sejarah di balik sebuah karya musik.

Meminjam Mata Musikologi dalam Kritik

Kritik musik dangkal bisa menyesatkan publik. Kenali pentingnya konteks musikal demi apresiasi yang lebih bermakna.

Ketika Kritik Menjadi Dangkal

Apa itu Musikologi dan Apa Gunanya?

Mengenal musikologi: ilmu yang mengupas musik dari sisi teori, sejarah, budaya, hingga identitas. Studi musik tak hanya soal bunyi.

Apa itu Musikologi dan Apa Gunanya

Karya Peserta di Pameran Senang Bersamamu

Bale Paragon diresmikan SSAS & pameran Senang Bersamamu dibuka, rayakan seni inklusif & kolaborasi lintas sektor bersama publik.

Peresmian Bale Paragon dan Pameran Senang Bersamamu: Kolaborasi Seni yang …

Posts navigation

    • 1
    • 2
    • …
    • 6
  • Older posts Older posts

© 2025 semestabudaya.id – All rights reserved

Didukung oleh WP – Designed with the Customizr theme